GPT-4, atau Generative Pre-trained Transformer 4, adalah versi terbaru dari seri model bahasa buatan OpenAI yang dirancang untuk memahami dan menghasilkan teks yang mirip dengan cara kerja manusia. GPT-4 menggantikan pendahulunya, GPT-3, dengan peningkatan signifikan dalam berbagai aspek, termasuk pemahaman konteks, generasi teks, dan adaptasi terhadap berbagai jenis tugas.
Salah satu contohnya adalah fitur Fact Check, yang merupakan tantangan platform ketika GPT-4 dengan percaya diri memberi pengguna tentang cara menciptakan senyawa kimia baru, misalnya. Pengguna tidak akan tahu apakah itu benar sampai pengguna harus bertanya kepada beberapa ahli kimia yang sebenarnya. OpenAI menjelaskan dalam laporan teknisnya, batasan terbesar GPT-4 adalah bahwa ia ‘berhalusinasi’, mengada-ada soal informasi, dan dianggap sering ‘salah dalam prediksinya’. Selain peringatan ini, GPT-4 menarik secara teknis dan sudah diintegrasikan ke dalam produk massal seperti Microsoft Word, Excel, Outlook, hingga Bing. Berikut adalah beberapa keunggulan rangkum beberapa fitur terbarunya di bawah ini:
1. Menambahkan dan Membuat Kode Pemrograman
OpenAI juga menunjukkan bagaimana GPT-4 dapat membuat kode untuk situs web berdasarkan sketsa yang digambar tangan misalnya. OpenAI juga bekerja dengan startup Be My Eyes, yang menggunakan pengenalan objek atau sukarelawan manusia untuk membantu orang dengan masalah penglihatan, untuk meningkatkan aplikasi perusahaan dengan GPT-4. Fungsionalitas semacam ini tidak sepenuhnya unik, tetapi OpenAI mengklaim GPT-4 dapat menghasilkan tingkat konteks dan pemahaman yang sama dengan sukarelawan manusia.
2. Memberikan Jawaban Lebih Detil dan Panjang
OpenAI mengklaim, dibandingkan dengan versi sebelumnya, GPT-4 mampu menghasilkan respons tertulis yang lebih panjang, lebih detail, dan lebih andal. Sistem saat ini bisa memproses seluruh makalah ilmiah dan novel sekaligus, memungkinkannya untuk menjawab pertanyaan yang lebih rumit dan menghubungkan lebih banyak detail dalam pertanyaan yang diberikan. Sebagai informasi, GPT-4 mengukur masukan dan keluarannya dalam satuan yang dikenal sebagai ‘token’. Proses tokenisasi ini cukup rumit, sebuah token kira-kira sama dengan empat karakter dan 75 kata umumnya membutuhkan sekitar 100 token. Jumlah maksimum token yang dapat digunakan GPT-3.5 adalah sekitar 3.000 sampai 4.000 kata. Sedangkan GPT-4 dapat memproses sekitar 32.000 token, yang menurut OpenAI mampu menghasilkan sekitar 25.000 kata.
3. Dapat Mengolah Gambar
Perbedaan praktis terbesar antara GPT-4 dan generasi sebelumnya adalah kemampuan memproses gambar. Sistemnya multimodal, artinya dapat mengurai gambar dan teks, sedangkan GPT-3.5 hanya dapat memproses teks. Dalam pengumumannya, dilansir dari laman resmi OpenAI juga menunjukkan kemampuan GPT-4 untuk menjelaskan lelucon dari serangkaian gambar yang menampilkan smartphone dengan pengisi daya yang salah dan menjelaskan mengapa itu lucu.
4. Pemahaman Bahasa
Kelebihan GPT-4 dibanding ChatGPT selanjutnya terkait pemahaman bahasa. Mereka sudah mengujinya dalam 26 bahasa yang berbeda. Nah dari 26 bahasa tersebut, chatbot tersebut memiliki kemampuan lebih baik dalam memahaminya. Tercatat ia unggul 24 bahasa dibandingkan versi sebelumnya. Kurang lebih itu dia kelebihan GPT-4 dibanding ChatGPT.
5. Respons lebih ekspresif
Kelebihan GPT-4 dibanding ChatGPT terdapat pula di segi gaya merespons. Dikutip dari laman resmi OpenAI, gaya merespons seperti nada percakapan dari GPT-4 dapat diatur sesuai keinginan pengguna. Sehingga, respons GPT-4 bisa lebih ekspresif.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun GPT-4 merupakan langkah maju yang signifikan dalam teknologi AI, masih ada batasan dan tantangan, termasuk penanganan informasi yang sangat spesifik atau terbaru, dan potensi untuk menghasilkan respons yang tidak akurat atau bias. OpenAI terus bekerja untuk mengatasi tantangan ini dan meningkatkan kemampuan dan keandalan model mereka.
Ikuti